Sabtu, 15 Mei 2010

Tugas Multimedia


MULTIMEDIA DAN PERADABAN MANUSIA

Sepuluh tahun yang lalu kebutuhan pada alat telekomunikasi seperti telepon belum seperti sekarang, terutama di kota besar. Ketika jalan-jalan semakin macet dan waktu terasa semakin pendek, komunikasi melalui telepon menjadi kebutuhan yang tak terelakkan untuk tetap lancar dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Padahal sepuluh tahun yang lalu itu sedikit yang menyadari bahwa telepon adalah kebutuhan mutlak pada 10 tahun mendatang di kota-kota besar. Demikian juga keberadaan PC yang sekarang seperti peralatan audio atau TV berwarna di rumah-rumah pada 10 tahun yang lalu. Atau sekarang kebutuhan akses ke internet bagi kantor-kantor dalam rangka agar tidak tercerabut dari trend dari bidang yang digelutinya serta untuk mendapatkan layanan e-mail yang mulai menggantikan mesin faks.
Perlahan tapi pasti layanan interractive data communication seperti Internet ini akan mengulang sejarah yang sama bagi telepon atau PC beberapa tahun lampau. Itu memang sudah tampak dari usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mengembangkan layanan ini. Contohnya adalah Web TV.
Perkembangan multimedia dalam beberapa tahun belakangan ini telah melahirkan suatu pertanyaan malu-malu, yaitu apakah yang terjadi dengan pembatasan terhadap akses informasi dan kebebasan berekspresi yang dulu diberlakukan? Harus diakui, perlahan, kemilau dari kemajuan teknologi multimedia terutama dari 5 stasiun teve swasta telah memurukkan pembatasan itu.
Pertanyaan berikutnya adalah: ke manakah arah perkembangan multimedia 5 tahun mendatang? Atau, ke manakah arah peradaban manusia? Jawabannya mungkin akan bergantung pada ke mana kita akan mengarahkannya.
Perkembangan industri multimedia yang demikian cepat harus didukung oleh tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang kompetitif, sehingga lahan yang empuk ini tidak diserbu oleh tenaga kerja asing yang sudah terlalu banyak merambah di Indonesia.
Terjun di bidang teknologi multimedia merupakan profesi baru yang sedang dibutuhkan pada saat sekarang dan yang akan datang. Imajinasi yang kuat diperlukan di bidang ini untuk dapat membayangkan, melihat potensi, menciptakan apa yang tidak terbayangkan oleh kebanyakan orang saat ini.
Usaha pengembangan industri multimedia di Indonesia membutuhkan lebih banyak orang seperti itu untuk menyiapkan jalan menuju peradaban baru manusia di masa mendatang. Mereka bukan hanya para konglomerat yang mudah baginya untuk terjun ke dalam industri apa pun. Namun tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang andal, apalah artinya.
Ciri_ciri Perkembangan multimedia saat ini sudah tidak lagi terbatas pada sebuah konsep ruangan saja, tetapi mengarah pada sebuah pengalaman multimedia di mana saja.
Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Perancis di Beijing baru-baru ini dalam rangka merayakan Hari Kebudayaan Perancis yang kerap diadakan setiap tahun di Tiongkok, dengan mengandalkan perangkat multimedia sebagai ajang pertukaran pameran kebudayaan di kedua negara masing-masing, setelah diadakannya pembicaraan kerja sama dan pertukaran melalui masing-masing pemimpin kedua negara.
Pada pagelaran Hari tersebut, dengan dibantu berbagai peralatan multimedia canggih, pemerintah Perancis kali ini menampilkan wajah-wajah dan fasilitas kota metropolis utama di seluruh dunia di antaranya Shanghai, Beijing, Chongqing, Paris, Berlin, Barcelona, Kairo dan Chicago yang diproyeksikan di atas dua belas helai layar lebar. Dengan demikian pengunjung yang hadir akan dapat melihat dengan jelas garis-garis arsitektur dari bangunan-bangunan tersebut, angkutan dan fasilitas umum kota ini lewat layar, teleskop dan proyektor LCD.
Tampilan dari peragaan multimedia tersebut membentuk perjalanan visual yang luar biasa, di mana sedikitnya memberikan pengetahuan kepada pengunjung untuk mempelajari bagaimana menanggapi persoalan ekologi, lalu lintas, dan perencanaan kota.
Pameran ini mendapat sambutan positif dan meriah dari para pengunjung. Banyak pengunjung yang mengagumi pertunjukkan ini. Kecanggihan dari perangkat multimedia tersebut serasa membawa pengunjung benar-benar berada di kota-kota tersebut. Dengan kata lain kehadiran multimedia ini sedikit banyak merangsang daya pikir serius dari masyarakat, dan juga merupakan alat pelengkap kehidupan sosial, seiring dengan perkembangan zaman yang serba digital ini. Dan keterkaitan antara perkembangan teknologi antara perkembangan teknologi komunikasi informasi dengan kebiasaan, kepercayaan, dan bahkan kebudayaan setempat merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan diterimanya teknologi tersebut.
Mobilitas menjadi fitur penting dalam perkembangan gadget, memenuhi kebutuhan orang-orang untuk bekerja dan berhibur, memanfaatkan kemajuan teknologi yang memungkinkan melakukan berbagai aktivitas digital di mana saja. Kemajuan teknologi multimedia dengan banyaknya video dan musik digital, mengarah pada tren baru untuk bisa menikmati kemajuan tersebut di mana saja.
Memiliki gadget di tengah derasnya perkembangan multimedia digital menjadi keharusan yang tidak terhindari. Berbagai kemudahan untuk mendengarkan musik, menonton video, serta menikmati hasil foto digital, menjadikan berbagai gadget sekarang memberikan berbagai ragam fitur.
Perangkat seperti iPod adalah salah satu contohnya. Walaupun sudah mengalami perubahan bentuk dan menambah fitur video, produk buatan Apple ini terus digemari mereka yang memiliki mobilitas tinggi, untuk menikmati berbagai produk multimedia di mana saja kapan saja.
Berbagai perangkat sejenis iPod pun banyak dijajakan di pasaran, memiliki beragam fitur serta mengkombinasikan berbagai teknologi seperti kapasitas penyimpanan yang lebih besar, kemampuan akses nirkabel, dan sebagainya. Bahkan, beberapa perangkat pun mulai mengombinasikan kemampuan selular, memungkinkan gadget futuristik ini
Perangkat untuk keperluan multimedia digital pun mulai berkembang, tidak hanya sekedar menghasilkan kualitas suara yang baik ketika mendengarkan musik, tapi juga kualitas gambar menjadi penting dalam menyaksikan tayangan video. Ukuran layar pun tidak lagi kecil yang tidak nyaman untuk menonton, tapi condong membesar tapi tetap mempertahankan faktor bentuk yang ringkas yang memudahkan mobilitas.
Bagi perusahaan Perancis, Archos, yang memperkenalkan konsep multimedia sejak tahun 1988, menghadirkan produk yang dimintai orang banyak memang bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Ini antara lain terlihat dari ragam gadget multimedia yang diperkenalkannya dengan beragama fitur yang mencoba membuka berbagai kemungkinan di tengah derasnya akses ke jaringan internet.
Produk seperti Archos 605 WiFi, misalnya, adalah penerus produk sebelumnya Archos 604 WiFi (lihat Kompas 23/4/07), dengan perbedaan harganya lebih murah dari seri sebelumnya, serta perbaikan beberapa fitur teknologi seperti layar sentuh yang diperbaharui yang mendekati definisi tinggi dalam ukuran 4,3 inci (sekitar 10,9 cm diagonal).
Selain itu, Archos 605 WiFi ini juga dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan untuk akses langsung terhadap berbagai produk musik dan film digital melalui Archos Content Portal memungkinkan untuk membeli film dari situs CinemaNow, atau melihat situs video terkenal di jaringan internet YouTube.
Perangkat buatan Archos ini juga dilengkapi dengan browser untuk mengakses situs Web menggunakan koneksi nirkabel 802.11g, menggunakan aplikasi Operas yang memang kebanyakan digunakan pada perangkat mobilitas. Perangkat ini juga memiliki hard disk dengan kapasitas yang berbeda-beda mulai dari 30 GB, 80 GB, dan 160 GB.

FITUR MULTIMEDIA

Produk Archos lainnya yang juga menjadi andalan perusahaan Perancis ini adalah Archos 705 Mobile DVR (Digital Video Recording) dengan tampilan layar yang lebih besar ukuran 7 inci (sekitar 17,7 cm diagonal) dengan resolusi 800 X 480 piksel, menghasilkan kualitas video yang lebih baik dibanding Archos 605.
Produk yang juga memiliki fitur nirkabel ini, sepintas terlihat seperti Archos 605 dalam ukuran raksasa karena skala perbandingan faktor bentuk yang mencolok dengan seri Archos yang lebih kecil. Memiliki penyangga di bagian belakang, Archos 705 ini menjadi ideal untuk digunakan ketika berada di dalam ruangan, untuk menyaksikan film digital atau hanya menjadi bingkai digital menampilkan tayangan koleksi foto digital yang tersimpan dalam hard disk yang memiliki kapasitas sampai dengan 160 GB.
Sebagai PVP (Private Video Player), Archos 705 memang terasa besar bagi mereka dengan mobilitas tinggi. Sebenarnya, ukurannya ini pun mengikuti tren yang berlaku di industri komputer dan PDA (Personal Digital Assistant) menghadirkan layar ukuran 7 inci yang lebih kecil dibanding kebanyakan komputer notebook atau lebh besar dibanding PDA.
Pada sisi lain, Archos 705 ini sebenarnya ingin menampilkan kehadiran teknologi yang menyamankan penggunanya menikmati berbagai fitur multimedia di tengah mobilitas yang tinggi. Dengan prosesor serta layar monitor yang besar, memang perangkat ini ibarat sub-notebook dengan fitur multimedia yang futuristik. (rlp)
Perkembangan teknologi multimedia yang sedemikian pesat, baik dalam bidang perangkat keras maupun perangkat lunak telah menyebabkan bidang keahlian multimedia menjadi sangat populer. Kebutuhan tenaga kerja di sektor ini terus meningkat, hanya saja lembaga pendidikan formal maupun non formal yang menyelenggarakan pendidikan bidang ini masih sangat terbatas, terutama bagi mereka yang ingin mempelajarinya dalam waktu singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar